Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Menteri Kesehatan baru, perjuangan baru.

Baru sore tadi kita mengetahui bersama bahwa era Kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden baru yaitu Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengumumkan kabinet barunya. Sudah pasti nama yang diusung untuk menjadi Menteri Kesehatan barulah yang ditunggu-tunggu oleh kita para pegiat di bidang kesehatan. Setelah beberapa nama terdengar sebagai calon kuat Menteri Kesehatan, ternyata yang muncul dan disebut Presiden Joko Widodo adalah Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K).

Hidup bahagia itu (tidak) sederhana.

Sesederhana jalan kaki dari stasiun lempuyangan ke bawah fly over di jam setengah lima sore bareng orang yang tepat. Bergandengan tangan nyebrang rel kereta bareng dan ngga diduganya bersamaan pesawat lewat di atas kami. Bergabung dengan penikmat sore dibawah jembatan, angkringan dan berbungkus-bungkus nasi kucing jadi saksi betapa senyum dari masing-masing kami begitu merekah.

Aku rindu kita

Hai, semesta. Rupamu tak ubah mengagumkan, ya. Sulit diprediksi. Bahkan untuk merusuhi bagian krusial di dalam tubuhku ini. Ya, hati. Aku ingin bercerita bahwa... saat ini, aku sering menjadi kalut akan aspek waktu dan finansial, tugas dan kesempatan, sehat dan istirahat, sepi dan ramai. Pernah suatu kali aku melontarkan suatu tanya, which one better? Hemat waktu atau hemat uang? Salah satu sahabat menjawab dengan penyadaran bahwa uang itu bisa dicari, sedangkan waktu hanya ada saat ini. Jadilah jawaban pertanyaanku direalisasikan dengan menggilai waktu tanpa terlalu memikirkan pendukung finansialnya. Alhasil, aku seperti tertampar oleh yang aku bebankan sendiri. Ya, waktu. Karena dia aku rindu kita..

Kebijakan, ayolah datang.

Kerangka Kerja Konvensi Pengendalian Tembakau atau Framework Convention of Tobacco Control (FCTC) yang diadopsi pada Sidang majelis WHO pada tahun 2003, telah diratifikasi lebih dari 160 negara di dunia. Disela gelora semangat negara-negara tersebut untuk melindungi warganya dari ancaman tembakau terlihat terlalu ironis jika Indonesia saat ini masih menjadi satu-satunya negara Asia yang belum menandatangani FCTC. Padahal dalam konvensi WHO di atas Indonesia ikut mengirimkan delegasinya.

Introduce.

Namaku Amidiana Araminta Aisyah. Kalau kepanjangan manggilnya Intan aja. Kalau masih kepanjangan manggilnya Ara aja. Kalau masih kepanjangan juga yaudah ngga usah manggil. Rumahku di Banjarnegara. Lebih tepatnya di Kutabanjarnegara. Kamu ngga tau Kutabanjarnegara? Yaudah cari di maps. Kalau kamu ngga tau maps, yaudah buka kamus dulu itu artinya apaan. Kalau ngga punya kamus, yaudah ngga usah kepo. Aku kuliah di Unjedir. Apakah arti dari Unjedir? Penasaran? Sama, saya juga~ Btw aniwei baswei, adeku satu, kakakku juga satu. Jadi satu satu aku sayang ibu.. dua dua aku sayang ayah. Aku cinta produk Indonesia. Tapi suatu hari temanku pernah bertanya, “Katanya kamu cinta produk Indonesia, tapi kok barang-barangmu branded luar negri semua?” Lalu aku menjawab, “Lho kan cinta tidak harus memiliki,”. Sekian. Saya Araminta, Wassalammu’alaikum~

Perjalanan

Memaknai perjalanan seringkali dilupakan banyak orang. Saya sendiri lebih suka menikmati tiap arah dan tujuan perjalanan dengan diam dan memasang headset lalu tidur, mengobrol jika ada teman, atau paling pol melamun sambil mata terlempar keluar jendela mobil. Sampai pada usia sudah mengharuskan untuk merantau ke kota tetangga, dan diseringkan pada rutinitas pulang kampung pada hampir di setiap masa kosong hari kuliah, saya jadi mempunyai banyak kesan kesiratan makna dari sebuah perjalanan.