Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Generasi langgas dalam Wing Craft Expo

Menurut data BKKBN, kalangan usia produktif yang disini kita kerucutkan pada rentang usia 15-29 tahun jadi populasi terbesar di Indonesia abad ini. Yang kalau mau ditelaah, umur-umur segitu adalah mereka yang lahir di kisaran tahun 80-90an hingga 2000an awal. Generasi ini sering disebut sebagai generasi millenials, atau di lain sisi disebut juga sebagai generasi langgas. Mereka menjadi jajaran penting di lingkup demografi Indonesia. Kenapa?

Project mangkir setahun

Suatu hari kulihat postingan pemain basket favorit yaitu @raisa_9 yang pakai kaos 'hooping with hijab'. Artinya kira-kira begini; HOOPS= bola memantul, bisa diartikan dengan bola basket. // HOOPING WITH HIJAB= bermain basket dengan tetap memakai hijab. Kaos ini jadi gerakan beliau untuk memasifkan bahwa bermain basket dengan tetap memakai hijab itu baik. Keren. Tidak membatasi ruang gerak dan tetap berprestasi. Aku jelas tertarik dengan kaos tersebut. Singkat cerita belilah online ke orangnya langsung. Terus aku pakai di salah satu kesempatan waktu mendampingi tim putra FIKes Unsoed di suatu turnamen di kampus. Waktu foto pakai kaos ini aku post di lini masa, salah satu teman langsung dm (direct message) via instagram. Doi bilang, "Kenapa kita ngga bikin project olahraga tetap mengenakan jilbab itu keren!!!" (iya itu pakai tanda seru banyak emang bawaan orangnya begitu)

nyangkut di ring

Basket sudah seperti sahabat saya yang kalau senang atau susah bisa selalu ada, sejak SMP sampai sekarang. Salah satu pembunuh waktu dan pelipur lara ya pergi ke lapangan. Dribel bola, lari, shooting. Selain memang suka, layaknya anak usia tanggung masuk tim basket sekolah, saya menjadi sedikit congkak karena merasa keren. Latihan rutin, ikut turnamen, juara, ikut tim kabupaten, belum kalau bisa ikut-ikut keluar kota. Selain itu, entah kenapa hal lain yang rasanya bikin keren adalah... kostumnya. Cewek pakai jersey basket, kaki semampai, sepatu dan kaos kaki nanggung, rambut dikuncir kuda melambai-lambai, lari-larian ngejar bola di lapangan. Beeehh!

quarter lyfe

ternyata, sudah sampailah aku pada situasi di tahap ini. setiap hari atmosfernya kantor, kendaraan selalu dipegang, jarak yang tidak sebentar, hujan-hujanan, ketemu banyak orang, pembahasan penyelesaian masalah meluas, bapak ibu semakin menua, ditanya perihal 'kapan' jadi muntahan tiap saat, ribut isu perubahan status pegawai, managerial keuangan sendiri, toleransi tubuh hati dan pikiran sebagai yang sama-sama lelah tapi nggak bisa leyeh-leyeh terus, sudah merasa lingkaran semakin mengerucut (and I'm proud, sekarang tau mana yang murni mana yang B aja, kan? :)), dan hal lain yang muncul. Hey, hampir seperempat abad kamu berkecimpung untuk ngerusuhin bumi ini. Apa yang perlu diresahkan? Tuntutan lingkungan untuk seusiamu? Merasa sepi karena tidak banyak waktu main-main lagi? Atau benci dengan galau yang faedah dan nirfaedah sering menghantui? Mana dewasamu? Suatu hari, hal ini aku ceritakan ke kakak. Doi bilang, "quarter life crisis, itu namanya" Aku pernah d