Diluar sana ngga ada yang tau tentang kamu. Mereka ngga tau tentang kamu yang punya kebiasaan aneh di setiap pergi dan bangun tidur. Mereka ngga tau tentang kamu yang ngga suka kuning telur. Orang-orang kayak gitu ngga ngerti tentang kamu yang kalau minum yakult cuma mau segelnya dibuka seperempat senti. Orang-orang kayak gitu ngga ngerti tentang kamu yang enek kalau suruh minum susu putih. Mereka ngga tau tentang kamu yang ngga suka keju dimakan sendirian. Mereka ngga tau tentang kamu yang takut kodok. Orang-orang kayak gitu ngga ngerti tentang kamu yang susah tidur kalau ngga ada guling. Orang-orang kayak gitu ngga ngerti kalau makan nasi sama buncis plus kecap itu enak. Mereka ngga tau tentang kenapa kamu tetep aja makan pedes disaat dokter udah kasih rambu-rambu tentang itu. Mereka ngga tau tentang apa isi dibalik alasan tarikan bibirmu hari ini. Orang-orang kayak gitu ngga ngerti sakit di perutmu. Orang-orang kayak gitu tuh ngga ngerti apa-apa.. sampai kamu menuliskannya. Tuliskan sajalah, maka semua akan tau. Meski lalu mereka tetap tidak selamanya mengerti bagaimana membagi. Membagi pengertian itu untukmu pahami pun sesali. Akan segala hal kecil yang kadang terlewat karena kita berjalan terlalu cepat.
Mahasiswa bukan hanya kata ‘maha’ di depan kata ‘siswa’. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan rakyat biasa, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Karena kedudukannya, mahasiswa sendiri menjadi memiliki banyak peran dalam kehidupan bermasyarakat, tidak terlepas dari bidang mereka masing-masing.
Komentar
Posting Komentar