Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Mendikte Takdir

Suatu hari, suami (yang waktu itu masih jadi calon suami) pernah bilang kalau ia punya cita-cita untuk tidak mau pensiun di dunia perbankan. Hal ini jadi bahan diskusi kami sebelum menikah. Dan aku menyetujuinya saja, tanpa embel-embel kekhawatiran. Meskipun dia sedikit kaget kenapa aku nggakpapa. Kayak "beneran nih cewek mau diajak susah setelah bisa dikasih nafkah lebih dari cukup?" Hahaha. Setelah menikah, dengan kondisi kami berdua sama-sama bekerja, semua berjalan biasa saja. Sampai aku hamil, melahirkan, dan berputar menjadi ibu rumah tangga. Keluarga kami mengalami transisi pertama. Punya anak, dan hanya punya aliran pemasukan dana dari suami saja. Alhamdulillah, Allah sangat sayang dengan keluarga kami. Sungguh tak kurang sedikitpun rejeki yang kami terima. Hanya, ritmenya saja yang berbeda. Yaaa gimana ya dari aku yang tiap pagi ribet di dapur dan depan kaca buat siapin sarapan suami pun siap-siap ke kantor, terus berubah ke ngurus ompol bayi, begadang setiap malam,