Happy World No Tobacco Day!
Bertepatan dengan adanya Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang
jatuh pada tanggal 31 Mei 2013 kemarin, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Keluarga Besar Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman
menggelar acara Diskusi Publik (30/5) dan Kampanye Anti Rokok, Penukaran rokok
dengan pisang&pemutaran film dokumenter tentang bahaya rokok (31/5).
Tidak ketinggalan staff acara yang lain yaitu ada Mba Shella
Kartika dan Fahrian. Ketua panitia sendiri ada Rendy Manuhutu. Bendahara ada
Mba Lucy (TA; Titip Absen karena sedang mengikuti rakernas ISMKMI di UNDIP) dan
Reni Zahra. Tukang foto dan desain mendesain ada Mas Perdana Ady dan M. Iqbal.
Terakhir divisi yang paling kece merangkap adalah LPHK (Logistik, perkap,
humas, dan konsumsi) yaitu ada Mba Lu’lu, Hendriyanto, Cahyo Ari, dan Adika
Paramasatya. Mereka semua orang-orang yang luar biasa! J
Diskusi ini membahas tentang PP No.109 tahun 2012 yaitu
terkait dengan periklanan, promosi, dan sponsorship produk-produk tembakau
serta perencanaan pengadaan kawasan tanpa rokok di wilayah Banyumas dan
Universitas Jenderal Soedirman.
Acara dimulai tepat pukul 16.00 WIB bersamaan dengan
tepatnya Bapak Wakil Bupati memasuki ruangan. Sambutan Ketua Panitia, Ketua
BEM, lalu terakhir Wakil Bupati sekaligus membuka acara. Lucunya adalah ketika
Pak Wakil ngikutin Rendy menyuarakan ‘Hidup Mahasiswa!’ ke audience. Kece! Langsung lanjut ke diskusi. Sampai pukul 17.45 WIB
acara resmi diakhiri dengan pemberian plakat dan kenang-kenangan dari panitia
kepada para narasumber dan moderator. Serta tak lupa panitia mengadakan
penggalangan dukungan untuk menyukseskan PP No. 109 yang telah dibahas pada
diskusi tadi untuk secepatnya terealisasikan dengan mengumpulkan tanda tangan
pada kain putih yang telah tersedia di belakang ruangan.
Ada yang beda dari acara ini.
Sebelum memasuki acara, dari pembawa acara terlebih dahulu membacakan safety induction. Layaknya acara-acara
besar di gedung-gedung besar. Entahlah, mungkin ini semacam gerakan nyata untuk
mewujudkan mimpi. Acara besar.
Alhamdulillah luar biasa sekali
walau hanya dengan jumlah panitia tidak genap 14 kepala yang ada, acara pertama
pada rangkaian peringatan HTTS ini berjalan sesuai rencana dan ternilai sukses.
Massa terlampaui target, semua narasumber hadir, cuaca
terang mendukung, plus didatangkan wartawan. Alhamdulillah.
Hari selanjutnya (31/5) kami bertolak ke jantung kota
Purwokerto untuk menggelar aksi; Kampanye Anti Rokok, penukaran rokok dengan
pisang, dan nonbar film dokumenter. Tepat di bawah big screen alun-alun kami menata semua. Jenset, LCD proyektor,
banner, sound, dua gerdus isi pisang plus stiker serta selebaran, dan
sebagainya dan sebagainya.
Sekitar
pukul 17.00 WIB kami memulai aksi di pojokan alun-alun tepatnya sepanjang
trotoar sebelah selatan sampai dengan pertigaan jalan. Dengan teman-teman BEM
membentangkan banner dan tiga kain putih yang nyaris penuh akan tanda tangan
dukungan tentang ini, saya memulai orasi. Jujur semingguan bahkan seharian
terakhir kemarin saya blank tidak
terpikirkan mau menyuarakan apa saja. Yang ada di otak hanyalah persiapan acara
dan persiapan acara. Sampai sebelum berangkat ke alun-alun kami semua
melingkarkan pita pada buah pisang itu saja saya hampir lupa kalau nantinya mau
orasi.
Apa mau dikata akhirnya the power of kepepet datang juga. Walaupun sambil pegang selebaran
yang seharusnya dibagikan ke perokok-perokok di sekitar situ—demi untuk PD- PD
saja—saya dengan menggebu, semangat, dan cerewetnya berorasi. Walau, entahlah,
mungkin tidak kedengaran begitu enak ditelinga ketika suara serak teriak-teriak
kayak kemarin itu.
Dilain
pemandangan orasi, sebagian teman-teman menyebar ke seantero alun-alun untuk
mencari orang yang sedang merokok dan membujuk mereka agar mau menukarkan
rokoknya dengan pisang yang kami bawa. Tidak disangka jumlahnya lumayan loh.
Dari penjual mainan, tukang becak, mas-mas lagi pacaran, bapak lagi nungguin
anaknya jalan-jalan sore, sampai tukang parkir.
Orasi dan penukaran berlangsung sampai dengan adzan maghrib.
Sehabis sholat maghrib, kami kembali berkeliling untuk menukarkan rokok dengan
pisang sekaligus untuk menarik massa ke TKP nonton bareng film dokumenter
tentang bahaya rokok.
Tepat pukul 18.30 WIB ketika massa sudah dinilai
mencukupi dan operator sudah siap, acara nonbar dimulai. Dari assalammu’alaikum
sampai wassalammu’alaikum kembali lagi pada saya tertujukan microphone. Yap, acara malam itu saya
bawakan dengan mengawali hiburan menari ‘out
banana’ bersama teman-teman BEM Kesmas plus BEM dan DLM Kedokteran Gigi
yang bersedia hadir untuk ikut meramaikan acara kami. Tarian ‘out banana’ merupakan tarian yang biasa
kami, eksekutif-er dari kesmas lakukan ketika sedang jenuh rapat. Serius. Walau
sedikit kekanak-kanakan, tarian ini manjur untuk ice breaking dimana-mana. Ngga nyangka jadi pas aja gitu pas acara
ini ada sangkut pautnya juga sama pisang. Haha. Do you know? Kami juga kedatangan tamu-tamu kecil dari sekitaran
alun-alun loh. Dan mereka ikut aksi kami sesorean sampai malamnya. Lucuk lucuk J
Setelah
itu, ketika film siap ditayangkan tiba-tiba kita dikejutkan oleh..
Taraaa!! Jadi tiba-tiba tuh ada mba-mba dateng bawa lampion
gitu pake tulisan ‘MATIKAN ROKOK ANDA SEKARANG!’ gitu. Ternyata mba-mbanya itu
dari Sampoerna foto&studio. Mereka mengaku tertarik dengan aksi yang kami
lakukan saat itu jadi mereka berinisiatif membuatkan kami lampion tersebut
untuk diterbangkan di tengah alun-alun. Subhanallah, kegiatan positif dikasih
rejeki positif juga J
Setelah sekitar 15 menit film pertama selesai diputar,
aba-aba sampai ke tengah alun-alun untuk lampion siap diterbangkan. Sungguh itu
jadi moment yang nambahin kece acara ini.
*prokprokprok*
Dilanjutkan pemutaran 3 film setelah itu. Dengan di
narasikan oleh Mba Rifa, kami semua para penonton terhanyut akan atmosfer
keharuan dan kemirisan. Mba Rifa sendiri sambil cerita sambil nangis, sih.
Ceritanya dia punya pengalaman pribadi gitu soal rokok dan korbannya. :’)
Sampai pada penghujung acara, sekitar pukul 20.05 WIB kami
melakukan renungan dengan membentuk lingkaran besar dan menyanyikan lagu Darah
Juang. Dengan dipimpin oleh Mba Hana dan Mas Alfian, tangan kanan kami letakkan
di dada sebelah kiri dan sama-sama terhanyut dalam keharuan lagu. Berharap
besar bahwa apa-apa yang kami lakukan 2 hari terakhir mendapatkan hikmah yang
baik dan membaikkan semua-muanya yang mengharapkan; Banyumas sehat tanpa rokok.
Sebelum pulang kami sempatkan mendokumentasikan moment
bersama teman-teman BEM dan mahasiswa yang bersedia hadir meramaikan. Tak lupa
mengajak Ica, Rido, Amin, dan..aduh satu lagi lupa namanya, pokoknya itu lah
anak-anak kecil yang sedari tadi nginthil
terus sama mba-mba mas-mas ber almamater kuning.Hari Minggu (2/6) gantian kami yang membantu meramaikan acara HTTSnya Kedokteran Gigi. Mereka mengadakan penukaran rokok dengan permen silitol di sepanjang jalan dari kampus Karangwangkal menuju GOR Satria Purwokerto. Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) dan Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI) bersatu!
Alhamdulillah ya Allah terimakasih atas terang yang Kau adakan sebelum gerimis mengguyur tepat saat kami tiba di sekre untuk evaluasi kegiatan.
Terimakasih semua. Tanpa kalian acara ini bukan apa-apa.
Karena kalian kami, ke-13 panitia yang ada, jadi kuat dan percaya semuanya
berjalan lancar dan baik-baik saja. Terimakasih warga Purwokerto. Terimakasih
Bapak Bupati&Wakil Bupati Banyumas yang telah mengijinkan kami berkreasi di
depan TOA dan di atas tanah jantung kota ini. Terimakasih Dr. Bagoes yang rela
jauh-jauh dari Semarang datang ke Purwokerto untuk mendukung kami menggalakkan
ini semua. Terimakasih PR 3 beserta staff-staffnya yang sempat mem-PHP-kan saya
dan Dhika gara-gara miss kom
dilempar-lemparnya Curiculum Vitae PR 3. Terimakasih Mas Toro, penjaga seisi
ruang rapat rektorat untuk bantu-bantu benerin mic dan kabel-kabelnya.
Terimakasih satpam rektorat. Terimakasih Mas Adi ‘SIMPLE’ atas kesediaannya
membuatkan plakat dalam waktu kurang dari 24 jam. Terimakasih Bapak Kapolres
Banyumas yang bersedia mengirimkan ‘intel’nya untuk sekedar ‘menengok’ kami di
alun-alun kemarin. Terimakasih Sampoerna foto&studio. Terimakasih mas-mas
dan mba-mba Radar Banyumas, Harian Banyumas, dan Dian Suara FM atas publikasi
pemberitaannya di media. Mas-mas tukang print, mba-mba Kopkun, bapak satuan
pengamanan rektorat, sampai mas-mas delivery
order-an ‘Pak Doel’ yang setia mengantarkan makanan pesanan kami saat perut
ikut orasi duluan ketika rapat berlangsung. Oya! Juga big thanks buat Bapaknya Hendriyanto atas kesediannya mengantarkan
jenset dari Purbalingga sampai alun-alun Purwokerto. Sekali lagi, tanpa kalian
acara ini bukan apa-apa. J
Hidup Mahasiswa! Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!
Banyumas sehat tanpa rokok!
Komentar
Posting Komentar