Langsung ke konten utama

Kapan aku baca buku lagi?

Rasanya semakin kesini semakin jarang baca buku terlebih menulis, ketika sekalinya buka blog trus jadi susaaaah banget menuangkan tulisan. Apalagi kalau lagi pegang blog puskesmas. Doh! Bahasaku kayak anak SMP lagi dikasih tugas bikin artikel :(

Rasanya pengen mulai lagi, belajar lagi, kebiasaan baca lagi.. tapi belum-belum udah habis waktunya buat hal primer lain. Menjadi ibu bekerja itu bener-bener jadi ibu bekerja. Tau nggak? Setelah 9-5 (walaupun kenyataan ya 8-3 aja sih) sampe rumah masih kerja lagi. It means ngurus anak, ngurus suami, ngurus rumah. Meskipun ada ART yang datang pagi pulang sore tapi pasti ada aja yakan yang dikerjain. But it's really fun for me. Kecuali setelah itu pasti ada rasa bersalah kalau melewatkan me time.

Kalau di kantor gini belum baca materi yang mau buat penyuluhan merasa berdosa deh. Soalnya lama ngga kerja, ngga ada ilmu baru yang terserap. Apalagi pandemi bener-bener bikin semuanya baru. Jadi yang ada jiwa pemikir ini kebanyakan duduk di depan laptop ngumpulin materi segambreng tapi bacanya baru secuil.

Emang harusnya beneran digenjot lagi nih semangat baca dan nulisnya. Dimulai dari ini dulu kali ya nulis asal yang ada di kepala?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karena Mahasiswa Sehat dari Masyarakat

Mahasiswa bukan hanya kata ‘maha’ di depan kata ‘siswa’. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan rakyat biasa, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Karena kedudukannya, mahasiswa sendiri menjadi memiliki banyak peran dalam kehidupan bermasyarakat, tidak terlepas dari bidang mereka masing-masing.

Times.

"Time is money" - entah siapa yang memulai menulis ini. Sebagaimana kita menghargai waktu, hanya sebanding dengan bagaimana kita menghargai hidup ketika kita sedang kere alias ngga punya duit sama sekali. Kutipan diatas tadi jelas kita hapal diluar kepala. Saking di luar kepalanya sampai hilang mengentah kemana perginya. Karena ada saja ditiap sepersekian detik suatu hari melaju sesuai iramanya, manusia-manusia di bumi ini mengeluh akan waktu yang kurang lantas memenjarakan prasangka baik akan rejeki yang dicukupkan.

Mas Bowo - Teman pesantren menulis yang keren bersama Perpusdes Merden

Namanya Arif Wibowo. Teman pesantren menulisku di merden kali ini lelaki jeblosan perangkat desa Merden. Lelaki yang biasa dipanggil Mas Bowo ini merupakan salah satu pengelola perpustakaan desa Merden. Perpustakaan ini tidak seperti perpustakaan desa, karena saking kerennya, seperti perpustakaan kampus kalau menurut saya.