Baru
sore tadi kita mengetahui bersama bahwa era Kepemimpinan Presiden dan Wakil
Presiden baru yaitu Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengumumkan kabinet
barunya. Sudah pasti nama yang diusung untuk menjadi Menteri Kesehatan barulah
yang ditunggu-tunggu oleh kita para pegiat di bidang kesehatan. Setelah
beberapa nama terdengar sebagai calon kuat Menteri Kesehatan, ternyata yang
muncul dan disebut Presiden Joko Widodo adalah Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F.
Moeloek, SpM (K).
Dokter ahli bedah mata asal Sumatra
Selatan berdarah Minang itu mengikuti jejak suaminya di kursi Menteri
Kesehatan. Suaminya Prof. Dr. dr. H. Farid Anfasa Moeloek, Sp.OG, adalah mantan
Menteri Kesehatan Kabinet Pembangunan VII (Presiden Soeharto) dan Kabinet
Reformasi Pembangunan (Presiden BJ Habibie). Meski sebelumnya sempat tidak jadi
disebutkan untuk menjadi Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid
2 oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono karena satu dan lain hal. Namun Ibu
Nila justru menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2009-2014.
Beberapa
saat setelah diumumkan Ibu Nila menyebutkan bahwa para calon menteri sebelum
diumumkan mendapat arahan
dari Presiden untuk menunggu dan melihat program yang ditetapkan. Setelah itu
akan dijabarkan untuk masing-masing
kementerian. Menurut Ibu Nila yang paling penting ke depan adalah tetap
mengedepankan perlunya promosi dan pencegahan berbagai
penyakit. "Sebenarnya kesehatan itu bagaimana menjaga kesehatan.
Pencegahan lebih baik. Tidak boleh menunggu.
Kuratif akan menelan biaya lebih besar," kata Ibu Nila pada KompasTV di
Istana Negara, Minggu (26/10/2014).
Indonesia
baru saja memilih pendekar-pendekarnya untuk berjuang dan berevolusi. Bersama membangun
sejarah baru dalam era pergulatan mental yang kuat dan berat. Kita tahu inilah
saat baru yang ditunggu-tunggu untuk perubahan Indonesia dan kesehatannya yang semakin
maju. Selamat bertugas dan mengemban amanah, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F.
Moeloek, SpM(K). Selamat menjalankan program baru yang benar-benar mengedepankan
aspek promotif dan preventif. Semoga program-programnya dapat berjalan sinergis
dan Indonesia semakin sehat.
Salam
sehat dan cinta dari kami, anak-anakmu, Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat Indonesia. J
Dimuat dalam laman www.ismkmi.org
Dimuat dalam laman www.ismkmi.org
Komentar
Posting Komentar