Akhir pekan ke-2 di bulan Agustus menjadi menarik dengan adanya workshop Kelas Bebas Menulis yang diadakan oleh para pegiat kelasbebas.urangjaya.or.id Desa Merden. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yaitu pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 11-12 Agustus 2012, bertempat di Perpustakaan Desa Merden, Kecamatan Purwonegoro, Kabupaten Banjarnegara. Dengan diikuti lebih dari 20 peserta dari berbagai kalangan dan bahkan luar daerah Banjarnegara, para mentor mampu menyihir suasana workshop ini menjadi menyenangkan dan penuh rasa kebersamaan.
Kegiatan ini bermula dari niat para pegiat muda Desa Merden untuk meningkatkan daya dan minat menulis khususnya di kalangan pemuda di Kabupaten dan sekitarnya, selain itu juga untuk mengisi kegiatan di bulan Ramadhan tahun ini. Dengan dibekali pengajaran dan pengarahan yang disampaikan dengan begitu apik, para peserta berhasil mendapatkan pencerahan kreativitas dalam hal menulis. Tidak hanya teori, tetapi memvisualisasikan tulisan tetap menjadi tujuan utama workshop ini.
“Tulisan kalian itu harus punya passion. Menulislah dengan tiga faktor masuk kedalamnya, yaitu magis, naif, dan kritis. Karena tulisan yang kritis akan mengundang banyak perubahan. Maka menulislah untuk perubahan.” begitulah kira-kira cuplikan perkataan dari salah satu mentor kami, Budhi Hermanto.
Pada akhirnya diharapan semoga setelah kegiatan ini para peserta yang kebanyakan masih mengenyam bangku sekolah menengah tidak hanya dapat memproduksi tulisan mereka dengan cukup baik dan berpengaruh terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang membacanya, tetapi juga dapat menindaklanjuti ilmu yang telah peserta dapatkan dalam kelas ini ke ranah publik yang lebih luas lagi.(@aramintaaa)
Kegiatan ini bermula dari niat para pegiat muda Desa Merden untuk meningkatkan daya dan minat menulis khususnya di kalangan pemuda di Kabupaten dan sekitarnya, selain itu juga untuk mengisi kegiatan di bulan Ramadhan tahun ini. Dengan dibekali pengajaran dan pengarahan yang disampaikan dengan begitu apik, para peserta berhasil mendapatkan pencerahan kreativitas dalam hal menulis. Tidak hanya teori, tetapi memvisualisasikan tulisan tetap menjadi tujuan utama workshop ini.
“Tulisan kalian itu harus punya passion. Menulislah dengan tiga faktor masuk kedalamnya, yaitu magis, naif, dan kritis. Karena tulisan yang kritis akan mengundang banyak perubahan. Maka menulislah untuk perubahan.” begitulah kira-kira cuplikan perkataan dari salah satu mentor kami, Budhi Hermanto.
Pada akhirnya diharapan semoga setelah kegiatan ini para peserta yang kebanyakan masih mengenyam bangku sekolah menengah tidak hanya dapat memproduksi tulisan mereka dengan cukup baik dan berpengaruh terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang membacanya, tetapi juga dapat menindaklanjuti ilmu yang telah peserta dapatkan dalam kelas ini ke ranah publik yang lebih luas lagi.(@aramintaaa)
Sip, salut ma pemuda banjarnegara. aku pengin study banding :-D
BalasHapushaha makasih qaqaa :3 sinisini main banjar! :D
Hapus